TUGAS MANDIRI
EKONOMI INTERNASIONAL II
(ESPA4410)
PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR 1
SAMPAI DENGAN 34, PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!
1. Apabila dalam perjanjian jual beli luar
negeri pembayaran ditentukan dengan mengguna-kan mata uang negara ketiga
(negara C) maka risiko perubahan valuta asing ditanggung oleh ....
A. eksportir negara A
B. importir negara B
C. eksportir negara A dan importir negara B
D. negara ketiga (negara C)
2. Jenis-jenis surat wesel internasional yang
digolongkan atas dasar jangka waktu pembayaran disebut ....
A. open account
B. letter of credit (L/C)
C. sight draft (S/D)
D. clean draft
3. Transaksi di bawah ini akan dicatat dalam
negara pembayaran sebagai transaksi kredit, kecuali ....
A. bertambahnya kuota pada IMF
B. penanaman modal asing di dalam negeri
C. bertambahnya kekayaan (asset) finansial luar
negeri
D. berkurangnya pasiva luar negeri Indonesia
4. Kebijakan revaluasi, ceteris paribus,
cenderung akan ....
A. meningkatkan impor dan ekspor
B. meningkatkan ekspor dan menurunkan impor
C. menurunkan impor dan ekspor
D. meningkatkan impor dan menurunkan ekspor
5. Agar neraca perdagangan yang defisit menjadi seimbang kembali,
pemerintah harus ....
A. menaikkan subsidi
B. memberikan kredit ekspor
C. menurunkan tingkat bunga untuk menaik-kan
investasi
D. menurunkan tarif impor
6. Jika suatu barang X adalah barang impor yang
dikenakan bea, menyebabkan barang tersebut menjadi lebih mahal. Pengaruh ini
disebut sebagai efek proteksi. Pengaruh lain adalah adanya efek konsumsi yang
mengakibatkan konsumsi barang X oleh masyarakat akan ....
A. tetap
B. naik
C. turun
D. bisa naik atau turun
7. Cukup banyak pengaruh ekonomi dari bea dan
subsidi, antara lain pengaruh terhadap pembagian pendapatan nasional, yang
disebut ....
A. employment
effect
B. revenue
effect
C. income
effect
D. consumption
effect
8. Kebijakan revaluasi dapat diartikan sebagai
tindakan pemerintah yang secara langsung ....
A. menurunkan nilai mata uang dalam negeri yang
dinyatakan dalam valuta asing
B. menetapkan nilai mata uang asing tidak sama
dengan mata uang dalam negeri
C. menaikkan nilai mata uang dalam negeri
dinyatakan dalam valuta asing
D. menetapkan nilai mata uang dalam negeri sama
dengan mata yang asing
9. Di bawah ini adalah gambar yang menunjuk-kan
kurva permintaan impor, dan penawaran ekspor barang Q per satuan waktu untuk
negara A dan negara B
Dari
gambar tersebut di atas, apabila terdapat biaya transpor sebesar t, maka ....
A. impor barang Q oleh negara B dari negara A
akan berkurang
B. ekspor barang Q dari negara B ke negara A
akan berkurang
C. negara A akan mengurangi produksi barang Q
D. negara B akan mengurangi produksi barang Q
10. Dalam sistem perekonomian terbuka, kurva LM
menunjukkan keseimbangan ....
A. antara permintaan uang untuk transaksi dan permintaan uang untuk
spekulasi
B. dalam pos-pos below the line
dalam neraca pembayaran luar negeri
C. antara pasar uang dengan pasar luar negeri
D. antara permintaan uang dengan penawar-an uang
11. Diketahui: S
= So + sY
M = Mo + mY
I = I
X = X
S + M = I + X
Catatan: S = saving
M = impor
I = investasi
X = ekspor
Y = tingkat pendapatan nasional
Dalam model di atas variabel S dan M
keduanya diperlukan sebagai variabel ....
A. eksogen
B. endogen
C. bebas (independen)
D. otonomus
12. Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka akan
tercapai apabila ....
A. S > I, M > X
B. S + X = I + M
C. S + I = X + M
D. S + M = I + X
13. Keseimbangan neraca perdagangan dengan pendekatan IS - LM
ditentukan dengan rumus ....
A. I + X = S + M
B. I(r) + X = S(Y) + M(y)
C.
D.
14. Arus perdagangan internasional terbesar terjadi di antara
negara-negara industri karena ....
A. persaingan yang kurang ketat
B. daya beli mereka yang tinggi
C. produksi mereka yang besar
D. adanya custom union di antara mereka
15. Terjadinya mekanisme otomatik penyeim-bangan kembali surplus
Neraca Pembayaran akibat kenaikan ekspor disebabkan oleh ....
A. penurunan jumlah uang yang beredar menyebabkan terjadinya kenaikan
impor
B. penurunan impor karena naiknya kurs valuta asing akibat kenaikan
ekspor
C. kenaikan pendapatan nasional akibat kenaikan ekspor akan menaikkan
impor
D. kenaikan ekspor menyebabkan tingkat harga dalam negeri menurut
sehingga impor naik
Data ini
digunakan untuk soal, nomor 16 sampai dengan nomor 18!
Jika
dalam suatu perekonomian diketahui:
fungsi konsumsi C = 200 + 0,5 Y
fungsi impor M = 100 + 0,25 Y
fungsi ekspor X = 300
fungsi investasi I = 200
fungsi pengeluaran pemerintah G =
300
(Y = Pendapatan Nasional)
16. Agar neraca perdagangan seimbang kembali, maka pengeluaran
investasi harus ....
A. dinaikkan sebesar 150
B. diturunkan menjadi 50
C. diturunkan menjadi 150
D. dinaikkan sebesar 100
17. Untuk mencapai neraca pembayaran seim-bang, maka besarnya
pengeluaran pemerin-tah harus ....
A. dinaikkan sebesar 150
B. diturunkan menjadi 50
C. diturunkan menjadi 150
D. dinaikkan sebesar 100
18. Besarnya angka pengganda (multiplier) pengeluaran pemerintah
adalah sebesar ....
A.
B.
C.
D.
19. Sebuah perekonomian mempunyai data sebagai berikut:
fungsi saving : S = -80 + 0,6 Y
fungsi impor : M = 40
+ 0,4 Y
pengeluaran investasi : I = 560
ekspor : X = 200
Berdasarkan data tersebut, maka keseim-bangan pendapatan
nasional adalah ....
A. 720
B. 800
C. 760
D. 840
Data ini
digunakan untuk soal nomor 20 sampai dengan nomor 25!
Data perekonomian suatu negara diketahui sebagai
berikut:
fungsi saving : S = -40 + 0,5 Y
fungsi impor : M = 10
+ 0,3 Y
pengeluaran investasi : Z = 240
ekspor : X = 50
20. Berapa besar keseimbangan pen-dapatan nasional apabila rumus
keseimbang-an pendapatan nasional adalah ....
A. 200
B. 400
C. 600
D. 800
21. Berapa besar saving equilibrium apabila rumus keseimbangan
pendapatan nasional adalah ....
A. 80
B. 100
C. 120
D. 160
22. Berapa besar konsumsi equilibrium apabila rumus keseimbangan
pendapatan nasional adalah ....
A. 80
B. 160
C. 240
D. 320
23. Berapa besar keseimbangan neraca perdagangan apabila rumus
keseimbangan pendapatan nasional adalah ....
A. 50
B. 80
C. 130
D. 180
24. Dengan keseimbangan neraca perdagangan dalam soal nomor 23 di
atas, maka neraca perdagangan ada dalam keadaan ....
A. positif
B. pasif
C. aktif
D. nol
25. Apakah dengan data perekonomian di atas syarat equilibrium
perekonomian telah terpenuhi ....
A. sudah terpenuhi
B. belum terpenuhi
C. baru terpenuhi
nya
D. tidak perlu syarat
Data ini digunakan untuk soal
nomor 26 sampai dengan nomor 30.
Diketahui:
Fungsi Konsumsi C = 50 + 0,8 Y
Fungsi Investasi I = 300
Fungsi Ekspor = X = 125
Fungsi Impor = 25 + 0,3 Y
Y (pendapatan nasional)
26. Berapa besar konsumsi ekuilibrium ....
A. 770
B. 720
C. 820
D. 870
27. Besarnya pendapatan nasional ekuilibrium ....
A. 800
B. 900
C. 400
D. 500
28. Besarnya angka pengganda ekspor adalah ....
A. 5
B. 10
C. 2
D.
29. Besarnya angka pengganda investasi adalah ....
A. 10
B.
C. 5
D. 2
30. Besarnya angka pengganda impor adalah ....
A. -5
B. -2
C. -10
D. -
31. Keadaan neraca pembayaran yang dapat dianggap paling ideal bagi
perekonomian suatu negara adalah keadaan neraca pembayaran yang ....
A. surplus yang cukup besar
B. defisit
C. seimbang
D. defisit yang cukup besar
32. Kuota impor disebut ekuivalensi dari tarif impor, karena efek-efek
yang diakibatkan oleh kuota sama dengan efek-efek yang diakibatkan oleh tarif
impor, kecuali efek ....
A. proteksi
B. transfer
C. pendapatan pemerintah
D. perdagangan
33. Teori kuantitas uang dan income expenditure theory keduanya merupakan
teori penye-imbangan kembali neraca pembayaran mela-lui perubahan ....
A. tingkat harga
B. jumlah uang beredar
C. tingkat bunga
D. pendapatan nasional
34. Untuk menentukan berhasil tidaknya suatu kebijakan devaluasi dalam
usaha memperbaiki neraca pembayaran luar negeri tergantung kepada terpenuhi
tidaknya syarat Marshall Lerner, yaitu hasil penjumlahan elastis permintaan
....
A. dalam negeri akan komoditi impor lebih besar daripada satu (E >
1)
B. dalam negeri akan komoditi impor sama dengan satu (E = 1)
C. dalam negeri akan komoditi impor lebih kecil dari satu (E < 1)
D. luar negeri akan komoditi ekspor lebih besar daripada satu (E >
1)
PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR 35 SAMPAI
59, PILIHLAH:
A. JIKA KEDUA PERNYATAAN BENAR DAN KEDUANYA
MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT!
B. JIKA KEDUA PERNYATAAN BENAR TETAPI KEDUANYA
BUKAN MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT!
C. JIKA SALAH SATU PERNYATAAN SALAH!
D. JIKA KEDUA PERNYATAAN SALAH!
35. Peso Mexico merupakan “soft
currency”,
sebab
laju
inflasi di Mexico relatif tinggi dan pendapatan nasional per kapitanya relatif
rendah.
36. Labor Theory of Value (LTV) dari Ricardo pada prinsipnya
menyatakan bahwa harga barang ditentukan oleh banyak/sedikitnya jumlah tenaga
kerja yang digunakan dalam proses produksi,
sebab
dalam
LTV tenaga kerja dianggap satu-satu-nya faktor produksi.
37. Asumsi increasing opportunity cost dalam penerapan grafisnya
adalah PPC (kurva kemungkinan produksi) yang cembung dilihat dari titik origin,
sebab
pada
increasing opportunity cost, semakin banyak barang diproduksi semakin banyak
barang lain harus dikorbankan tidak diproduksi.
38. Teorema Stolper-Samuelson mengatakan jika harga barang naik maka
faktor produksi yang secara intensif digunakan akan naik pula harganya,
sebab
Teorema
Stolper Samuelson mendasarkan pada prinsip bahwa demand terhadap input adalah “derived demand” dari output.
39. Apabila mata uang dalam negeri “overvalued” pemerintah dapat menetapkan kebijakan devaluasi,
sebab
devaluasi
selalu meningkatkan ekspor dan menurunkan impor.
40. Teori perdagangan Hechsher-Ohlin (H - O) yang mengatakan bahwa
negara yang kaya akan modal dan miskin tenaga kerja akan mengekspor barang
padat modal dan mengimpor barang padat tenaga kerja. Teori ini dibantah oleh W.
Leontief,
sebab
menurut
Leontief Paradox, dilihat dari tabel input-outputnya, Amerika yang kaya akan
modal dan miskin tenaga kerja, mengekspor barang pada tenaga kerja dan
mengimpor barang padat modal.
41. Menurut teorema Stolper-Samuelson adanya tarif akan menyebabkan terjadinya
redistribusi pendapatan dari pemilik faktor produksi berlimpah ke pemilik
faktor produksi langka,
sebab
adanya
tarif menyebabkan naiknya barang impor.
42. Kurva LM didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik
kombinasi antara variabel tingkat bunga pada berbagai tingkat pendapatan
nasional di mana pasar uang berada dalam ekulibrium,
sebab
pada
kurva LM terbentuk permintaan uang sama dengan jumlah uang yang beredar.
43. Dalam model analisa IS - LM perekonomian dalam negeri tidak selalu
mencapai keadaan ekuilibrium,
sebab
keadaan
ekuilibrium dicapai pada saat perpotongan antara kurva IS dan kurva LM.
44. Konsep teori Product Life
Cycle (PLC) adalah buah karya Raymond Vernon,
sebab
teori
PLC merupakan penolakan terhadap teori perdagangan H-O karena pada kenyataannya
negara yang capital abundant
berdagang dengan negara yang capital
abundant juga kaitannya.
45. Dalam sistem kurs mengambang yang bersifat akan clean float, kurs valuta asing akan
lebih stabil dibandingkan dengan sistem devisa yang lain,
sebab
dalam
sistem kurs mengambang yang bersifat clean float, kurs valuta asing ditentukan
sepenuhnya oleh pasar, tidak ada campur tangan pemerintah.
46. Dalam sistem devisa dengan kurs tambahan pemerintah dapat
membatasi jumlah impor sesuai dengan yang dikehendakinya,
sebab
dalam
sistem kurs tambahan pemerintah dapat menentukan kuota valuta asing untuk
mengatur jumlah impor.
47. Dari pengalaman selama digunakannya sistem standar emas, ternyata
mekanisme penyeimbangan kembali neraca pembayaran luar negeri dalam sistem
tersebut tidak selancar seperti yang dinyatakan dalam teori,
sebab
banyak
negara yang menggunakan standar emas melanggar peraturan permainan yang harus
dipenuhi dalam standar emas itu sendiri.
48. Kebijaksanaan devaluasi mempunyai tenden-si menggeser kurva
ekuilibrium neraca pem-bayaran ke kanan bawah,
sebab
kebijakan
devaluasi merupakan kebijak-an untuk meningkatkan harga kurs valuta asing.
49. Menurut Madzab monetaris, dalam sistem kurs tetap kebijakan
moneter dalam negeri tidak dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar,
sebab
peningkatan
jumlah uang yang beredar akan menyebabkan terjadinya aliran cadangan
internasional ke luar negeri, dan sebaliknya pengurangan jumlah uang yang
beredar akan menyebabkan terjadinya aliran cadangan internasional dari luar
negeri.
50. Tarif advalorem akan undervalued
dalam situasi inflasi,
sebab
tarif
advalorem dihitung berdasarkan nilai barang.
51. Jika harga keseimbangan di pasar dalam negeri adalah Pe,
maka Prohibitive Tariff menyebabkan harga impor setelah tarif > Pe,
sedangkan Scientific Tariff
menyebabkan harga impor setelah tarif = Pe,
sebab
Prohibitive
Tariff adalah tarif yang menyamankan harga impor dan harga dalam negeri dan Scientific Tariff adalah tarif yang meniadakan
impor.
52. Salah satu dampak Custom Union adalah terjadinya Trade Creation,
sebab
bergabungnya
suatu negara dalam Custom Union dapat menyebabkan negara tersebut harus
mengalihkan impornya dari negara bukan anggota yang kurang efisien dan sekarang
mengimpor dari negara anggota yang efisien.
53. Kesatuan Pabean sering disebut Second
Best Solution,
sebab
First Best Solution
adalah perdagangan bebas.
54. Apabila kurs paritas lebih tinggi dibandingkan dengan kurs yang
berlaku maka terjadi over valuation
terhadap mata uang luar negeri,
sebab
lebih
tingginya kurs paritas dibandingkan dengan kurs yang berlaku menunjukkan lebih
tingginya penilaian terhadap mata uang luar negeri dibandingkan dengan
penilaian yang seharusnya.
55. Status mata uang sebagai soft
currency atau hard currency bisa
berubah,
sebab
faktor
penentunya seperti laju inflasi, pendapatan nasional perkapitanya, dan siklus
konjungtur perekonomian juga dapat berubah.
56. Transaksi ekonomi luar negeri dicatat sebagai transaksi kredit
dalam neraca pembayaran Indonesia,
sebab
transaksi
tersebut mengakibatkan timbulnya hak penduduk Indonesia menerima pem-bayaran
dari penduduk negara lain.
57. Semua data yang tercatat dalam neraca pembayaran internasional
merupakan data sampel,
sebab
neraca
pembayaran internasional suatu ikhtisar yang tersusun secara sistematik
transaksi ekonomi luar negeri untuk jangka waktu tiga (3) tahun.
58. Dalam perdagangan internasional, perjanjian jual beli umumnya
menggunakan soft currency,
sebab
soft currency
dapat diterima oleh semua negara yang mempunyai ekonomi tertentu.
59. Kurva permintaan pada suatu perekonomian kecil yang mengadakan
perdagangan luar negeri mempunyai bentuk lurus sejajar dengan sumbu kuantitas,
sebab
setiap
pasang kurva permintaan impor dan kurva penawaran ekspor dapat diturunkan kurva
permintaan pasar dan penawaran pasar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar