Sabtu, 03 Mei 2014

Latihan soal Ekonomi Internasional II



TUGAS MANDIRI
EKONOMI INTERNASIONAL II
(ESPA4410)


PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR   1  SAMPAI  DENGAN 34,  PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!

1.   Apabila dalam perjanjian jual beli luar negeri pembayaran ditentukan dengan mengguna-kan mata uang negara ketiga (negara C) maka risiko perubahan valuta asing ditanggung oleh ....        
A.   eksportir negara A
B.   importir negara B
C.   eksportir negara A dan importir negara B
D.   negara ketiga (negara C)

2.   Jenis-jenis surat wesel internasional yang digolongkan atas dasar jangka waktu pembayaran disebut ....  
A.   open account
B.   letter of credit (L/C)
C.   sight draft (S/D)
D.   clean draft
     
3.   Transaksi di bawah ini akan dicatat dalam negara pembayaran sebagai transaksi kredit, kecuali ....
A.   bertambahnya kuota pada IMF
B.   penanaman modal asing di dalam negeri
C.   bertambahnya kekayaan (asset) finansial luar negeri
D.   berkurangnya pasiva luar negeri Indonesia

4.   Kebijakan revaluasi, ceteris paribus, cenderung akan ....
A.   meningkatkan impor dan ekspor
B.   meningkatkan ekspor dan menurunkan impor
C.   menurunkan impor dan ekspor
D.   meningkatkan impor dan menurunkan ekspor

5.   Agar neraca perdagangan yang defisit menjadi seimbang kembali, pemerintah harus ....
A.   menaikkan subsidi
B.   memberikan kredit ekspor
C.   menurunkan tingkat bunga untuk menaik-kan investasi
D.   menurunkan tarif impor

6.   Jika suatu barang X adalah barang impor yang dikenakan bea, menyebabkan barang tersebut menjadi lebih mahal. Pengaruh ini disebut sebagai efek proteksi. Pengaruh lain adalah adanya efek konsumsi yang mengakibatkan konsumsi barang X oleh masyarakat akan ....
A.   tetap
B.   naik
C.   turun
D.   bisa naik atau turun

7.   Cukup banyak pengaruh ekonomi dari bea dan subsidi, antara lain pengaruh terhadap pembagian pendapatan nasional, yang disebut ....
A.   employment effect
B.   revenue effect
C.   income effect
D.   consumption effect

8.   Kebijakan revaluasi dapat diartikan sebagai tindakan pemerintah yang secara langsung ....
A.   menurunkan nilai mata uang dalam negeri yang dinyatakan dalam valuta asing
B.   menetapkan nilai mata uang asing tidak sama dengan mata uang dalam negeri
C.   menaikkan nilai mata uang dalam negeri dinyatakan dalam valuta asing
D.   menetapkan nilai mata uang dalam negeri sama dengan mata yang asing

9.   Di bawah ini adalah gambar yang menunjuk-kan kurva permintaan impor, dan penawaran ekspor barang Q per satuan waktu untuk negara A dan negara B

Dari gambar tersebut di atas, apabila terdapat biaya transpor sebesar t, maka ....
A.   impor barang Q oleh negara B dari negara A akan berkurang
B.   ekspor barang Q dari negara B ke negara A akan berkurang
C.   negara A akan mengurangi produksi barang Q
D.   negara B akan mengurangi produksi barang Q

10.   Dalam sistem perekonomian terbuka, kurva LM menunjukkan keseimbangan ....
A.   antara permintaan uang untuk transaksi dan permintaan uang untuk spekulasi
B.   dalam pos-pos below the line dalam neraca pembayaran luar negeri
C.   antara pasar uang dengan pasar luar negeri
D.   antara permintaan uang dengan penawar-an uang

11.   Diketahui: S = So + sY
                        M = Mo + mY
                        I    = I
                        X  = X
                        S + M = I + X

        Catatan:    S  = saving
                        M  = impor
                        I    = investasi
                        X  = ekspor
                        Y  = tingkat pendapatan nasional
       
        Dalam model di atas variabel S dan M keduanya diperlukan sebagai variabel ....
A.   eksogen
B.   endogen
C.   bebas (independen)
D.   otonomus

12.   Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka akan tercapai apabila ....
A.   S > I, M > X
B.   S + X = I + M
C.   S + I = X + M
D.   S + M = I + X

13.   Keseimbangan neraca perdagangan dengan pendekatan IS - LM ditentukan dengan rumus ....
A.   I + X = S + M
B.   I(r) + X = S(Y) + M(y)
C.  
D.  

14.   Arus perdagangan internasional terbesar terjadi di antara negara-negara industri karena ....
A.   persaingan yang kurang ketat
B.   daya beli mereka yang tinggi
C.   produksi mereka yang besar
D.   adanya custom union di antara mereka

15.   Terjadinya mekanisme otomatik penyeim-bangan kembali surplus Neraca Pembayaran akibat kenaikan ekspor disebabkan oleh ....
A.   penurunan jumlah uang yang beredar menyebabkan terjadinya kenaikan impor
B.   penurunan impor karena naiknya kurs valuta asing akibat kenaikan ekspor
C.   kenaikan pendapatan nasional akibat kenaikan ekspor akan menaikkan impor
D.   kenaikan ekspor menyebabkan tingkat harga dalam negeri menurut sehingga impor naik

Data ini digunakan untuk soal, nomor 16 sampai dengan nomor 18!

Jika dalam suatu perekonomian diketahui:
               fungsi konsumsi C = 200 + 0,5 Y
               fungsi impor        M = 100 + 0,25 Y
               fungsi ekspor      X = 300
               fungsi investasi   I  = 200
               fungsi pengeluaran pemerintah G = 300
               (Y = Pendapatan Nasional)

16.   Agar neraca perdagangan seimbang kembali, maka pengeluaran investasi harus ....
A.   dinaikkan sebesar 150
B.   diturunkan menjadi 50
C.   diturunkan menjadi 150
D.   dinaikkan sebesar 100

17.   Untuk mencapai neraca pembayaran seim-bang, maka besarnya pengeluaran pemerin-tah harus ....
A.   dinaikkan sebesar 150
B.   diturunkan menjadi 50
C.   diturunkan menjadi 150
D.   dinaikkan sebesar 100

18.   Besarnya angka pengganda (multiplier) pengeluaran pemerintah adalah sebesar ....
A.  
B.  
C.  
D.  

19.   Sebuah perekonomian mempunyai data sebagai berikut:
        fungsi saving : S = -80 + 0,6 Y
        fungsi impor  : M = 40 + 0,4 Y
        pengeluaran investasi : I = 560
        ekspor : X = 200
        Berdasarkan data tersebut, maka keseim-bangan pendapatan nasional adalah ....
A.   720
B.   800
C.   760
D.   840

Data ini digunakan untuk soal nomor 20 sampai dengan nomor 25!

Data perekonomian suatu negara diketahui sebagai berikut:
        fungsi saving : S = -40 + 0,5 Y
        fungsi impor  : M = 10 + 0,3 Y
        pengeluaran investasi : Z = 240
        ekspor : X = 50

20.   Berapa besar keseimbangan pen-dapatan nasional apabila rumus keseimbang-an pendapatan nasional adalah ....

A.   200
B.   400
C.   600
D.   800

21.   Berapa besar saving equilibrium apabila rumus keseimbangan pendapatan nasional adalah ....
              
              
A.   80
B.   100
C.   120
D.   160

22.   Berapa besar konsumsi equilibrium apabila rumus keseimbangan pendapatan nasional adalah ....

A.   80
B.   160
C.   240
D.   320

23.   Berapa besar keseimbangan neraca perdagangan apabila rumus keseimbangan pendapatan nasional adalah ....
              
              
A.   50
B.   80
C.   130
D.   180

24.   Dengan keseimbangan neraca perdagangan dalam soal nomor 23 di atas, maka neraca perdagangan ada dalam keadaan ....
A.   positif
B.   pasif
C.   aktif
D.   nol

25.   Apakah dengan data perekonomian di atas syarat equilibrium perekonomian telah terpenuhi ....
A.   sudah terpenuhi
B.   belum terpenuhi
C.   baru terpenuhi nya
D.   tidak perlu syarat


Data ini digunakan untuk soal nomor 26 sampai dengan nomor 30.

               Diketahui:
               Fungsi Konsumsi C = 50 + 0,8 Y
               Fungsi Investasi I = 300
               Fungsi Ekspor      = X = 125
               Fungsi Impor        = 25 + 0,3 Y
               Y (pendapatan nasional)

26.   Berapa besar konsumsi ekuilibrium ....
A.   770
B.   720
C.   820
D.   870

27.   Besarnya pendapatan nasional ekuilibrium ....
A.   800
B.   900
C.   400
D.   500

28.   Besarnya angka pengganda ekspor adalah ....
A.   5
B.   10
C.   2
D.  

29.   Besarnya angka pengganda investasi adalah ....
A.   10
B.  
C.   5
D.   2

30.   Besarnya angka pengganda impor adalah ....
A.   -5
B.   -2
C.   -10
D.   -

31.   Keadaan neraca pembayaran yang dapat dianggap paling ideal bagi perekonomian suatu negara adalah keadaan neraca pembayaran yang ....
A.   surplus yang cukup besar
B.   defisit
C.   seimbang
D.   defisit yang cukup besar

32.   Kuota impor disebut ekuivalensi dari tarif impor, karena efek-efek yang diakibatkan oleh kuota sama dengan efek-efek yang diakibatkan oleh tarif impor, kecuali efek ....
A.   proteksi
B.   transfer
C.   pendapatan pemerintah
D.   perdagangan

33.   Teori kuantitas uang dan income expenditure theory keduanya merupakan teori penye-imbangan kembali neraca pembayaran mela-lui perubahan ....
A.   tingkat harga
B.   jumlah uang beredar
C.   tingkat bunga
D.   pendapatan nasional

34.   Untuk menentukan berhasil tidaknya suatu kebijakan devaluasi dalam usaha memperbaiki neraca pembayaran luar negeri tergantung kepada terpenuhi tidaknya syarat Marshall Lerner, yaitu hasil penjumlahan elastis permintaan ....
A.   dalam negeri akan komoditi impor lebih besar daripada satu (E > 1)
B.   dalam negeri akan komoditi impor sama dengan satu (E = 1)
C.   dalam negeri akan komoditi impor lebih kecil dari satu (E < 1)
D.   luar negeri akan komoditi ekspor lebih besar daripada satu (E > 1)


PETUNJUK:  UNTUK SOAL NOMOR 35  SAMPAI   59,   PILIHLAH:
A.   JIKA KEDUA PERNYATAAN BENAR DAN KEDUANYA MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT!
B.   JIKA KEDUA PERNYATAAN BENAR TETAPI KEDUANYA BUKAN MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT!
C.   JIKA SALAH SATU PERNYATAAN SALAH! 
D.   JIKA KEDUA PERNYATAAN  SALAH!

35.   Peso Mexico merupakan “soft currency”,
sebab                       
laju inflasi di Mexico relatif tinggi dan pendapatan nasional per kapitanya relatif rendah.

36.   Labor Theory of Value (LTV) dari Ricardo pada prinsipnya menyatakan bahwa harga barang ditentukan oleh banyak/sedikitnya jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi,
sebab                       
dalam LTV tenaga kerja dianggap satu-satu-nya faktor produksi.

37.   Asumsi increasing opportunity cost dalam penerapan grafisnya adalah PPC (kurva kemungkinan produksi) yang cembung dilihat dari titik origin,
sebab                       
pada increasing opportunity cost, semakin banyak barang diproduksi semakin banyak barang lain harus dikorbankan tidak diproduksi.

38.   Teorema Stolper-Samuelson mengatakan jika harga barang naik maka faktor produksi yang secara intensif digunakan akan naik pula harganya,
sebab                       
Teorema Stolper Samuelson mendasarkan pada prinsip bahwa demand terhadap input adalah “derived demand” dari output.

39.   Apabila mata uang dalam negeri “overvalued” pemerintah dapat menetapkan kebijakan devaluasi,
sebab                       
devaluasi selalu meningkatkan ekspor dan menurunkan impor.

40.   Teori perdagangan Hechsher-Ohlin (H - O) yang mengatakan bahwa negara yang kaya akan modal dan miskin tenaga kerja akan mengekspor barang padat modal dan mengimpor barang padat tenaga kerja. Teori ini dibantah oleh W. Leontief,
sebab                       
menurut Leontief Paradox, dilihat dari tabel input-outputnya, Amerika yang kaya akan modal dan miskin tenaga kerja, mengekspor barang pada tenaga kerja dan mengimpor barang padat modal.

41.   Menurut teorema Stolper-Samuelson adanya tarif akan menyebabkan terjadinya redistribusi pendapatan dari pemilik faktor produksi berlimpah ke pemilik faktor produksi langka,
sebab                       
adanya tarif menyebabkan naiknya barang impor.

42.   Kurva LM didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik kombinasi antara variabel tingkat bunga pada berbagai tingkat pendapatan nasional di mana pasar uang berada dalam ekulibrium,
sebab                       
pada kurva LM terbentuk permintaan uang sama dengan jumlah uang yang beredar.

43.   Dalam model analisa IS - LM perekonomian dalam negeri tidak selalu mencapai keadaan ekuilibrium,
sebab                       
keadaan ekuilibrium dicapai pada saat perpotongan antara kurva IS dan kurva LM.

44.   Konsep teori Product Life Cycle (PLC) adalah buah karya Raymond Vernon,
sebab                       
teori PLC merupakan penolakan terhadap teori perdagangan H-O karena pada kenyataannya negara yang capital abundant berdagang dengan negara yang capital abundant juga kaitannya.

45.   Dalam sistem kurs mengambang yang bersifat akan clean float, kurs valuta asing akan lebih stabil dibandingkan dengan sistem devisa yang lain,
sebab                       
dalam sistem kurs mengambang yang bersifat clean float, kurs valuta asing ditentukan sepenuhnya oleh pasar, tidak ada campur tangan pemerintah.

46.   Dalam sistem devisa dengan kurs tambahan pemerintah dapat membatasi jumlah impor sesuai dengan yang dikehendakinya,
sebab                       
dalam sistem kurs tambahan pemerintah dapat menentukan kuota valuta asing untuk mengatur jumlah impor.

47.   Dari pengalaman selama digunakannya sistem standar emas, ternyata mekanisme penyeimbangan kembali neraca pembayaran luar negeri dalam sistem tersebut tidak selancar seperti yang dinyatakan dalam teori,
sebab                       
banyak negara yang menggunakan standar emas melanggar peraturan permainan yang harus dipenuhi dalam standar emas itu sendiri.

48.   Kebijaksanaan devaluasi mempunyai tenden-si menggeser kurva ekuilibrium neraca pem-bayaran ke kanan bawah,
sebab                       
kebijakan devaluasi merupakan kebijak-an untuk meningkatkan harga kurs valuta asing.

49.   Menurut Madzab monetaris, dalam sistem kurs tetap kebijakan moneter dalam negeri tidak dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar,
sebab                       
peningkatan jumlah uang yang beredar akan menyebabkan terjadinya aliran cadangan internasional ke luar negeri, dan sebaliknya pengurangan jumlah uang yang beredar akan menyebabkan terjadinya aliran cadangan internasional dari luar negeri.

50.   Tarif advalorem akan undervalued dalam situasi inflasi,
sebab                       
tarif advalorem dihitung berdasarkan nilai barang.

51.   Jika harga keseimbangan di pasar dalam negeri adalah Pe, maka Prohibitive Tariff menyebabkan harga impor setelah tarif > Pe, sedangkan Scientific Tariff menyebabkan harga impor setelah tarif = Pe,
sebab                       
Prohibitive Tariff adalah tarif yang menyamankan harga impor dan harga dalam negeri dan Scientific Tariff adalah tarif yang meniadakan impor.

52.   Salah satu dampak Custom Union adalah terjadinya Trade Creation,
sebab                       
bergabungnya suatu negara dalam Custom Union dapat menyebabkan negara tersebut harus mengalihkan impornya dari negara bukan anggota yang kurang efisien dan sekarang mengimpor dari negara anggota yang efisien.

53.   Kesatuan Pabean sering disebut Second Best Solution,
sebab                       
First Best Solution adalah perdagangan bebas.

54.   Apabila kurs paritas lebih tinggi dibandingkan dengan kurs yang berlaku maka terjadi over valuation terhadap mata uang luar negeri,
sebab                       
lebih tingginya kurs paritas dibandingkan dengan kurs yang berlaku menunjukkan lebih tingginya penilaian terhadap mata uang luar negeri dibandingkan dengan penilaian yang seharusnya.

55.   Status mata uang sebagai soft currency atau hard currency bisa berubah,
sebab                       
faktor penentunya seperti laju inflasi, pendapatan nasional perkapitanya, dan siklus konjungtur perekonomian juga dapat berubah.

56.   Transaksi ekonomi luar negeri dicatat sebagai transaksi kredit dalam neraca pembayaran Indonesia,
sebab                       
transaksi tersebut mengakibatkan timbulnya hak penduduk Indonesia menerima pem-bayaran dari penduduk negara lain.

57.   Semua data yang tercatat dalam neraca pembayaran internasional merupakan data sampel,
sebab                       
neraca pembayaran internasional suatu ikhtisar yang tersusun secara sistematik transaksi ekonomi luar negeri untuk jangka waktu tiga (3) tahun.

58.   Dalam perdagangan internasional, perjanjian jual beli umumnya menggunakan soft currency,
sebab                       
soft currency dapat diterima oleh semua negara yang mempunyai ekonomi tertentu.

59.   Kurva permintaan pada suatu perekonomian kecil yang mengadakan perdagangan luar negeri mempunyai bentuk lurus sejajar dengan sumbu kuantitas,
sebab                       
setiap pasang kurva permintaan impor dan kurva penawaran ekspor dapat diturunkan kurva permintaan pasar dan penawaran pasar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar